Nanta Cyber

Rahmad Darmawan mundur secara ksatria dari timnas © Bola/Eggi

Menurutnya, hal tersebut merupakan sebuah keputusan yang wajar. Di tengah konflik yang terjadi di tubuh PSSI dan belum mereda, dikatakannya lagi, membuat RD – sebutan Rahmad Darmawan, sulit menjalankan tugasnya.

Misanya saja, dicontohkannya, PSSI terus merujuk pada statuta pasal 79, kesimpulannya berbunyi bagi pemain yang tampil di Timnas harus yang berasal dari kompetisi resmi PSSI. Notabene, kompetisi yang digulirkan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS).

“Jika terus dilanjutkan, RD akan berbenturan dengan kebijakan-kebijakan PSSI yang tidak sejalan. Dengan begitu, RD juga memiliki beban pekerjaan ganda. Selain harus merealisasikan target kemenangan, juga harus membangun ulang timnya, terang,” mantan anggota Komite Normalisasi (KN) tersebut kepadaBola.net.

“Padahal, mayoritas pemain Timnas saat ini, baik itu Timnas U-23 atau senior, berasal dari klub-klub yang berkompetisi di liga yang tidak diakui PSSI. Yakni, liga yang dikelola PT Liga Indonesia,” sambungnya.

Karena itu, Sumaryoto mendukung penuh pengunduran diri RD. Sebab, untuk membangun persepakbolaan nasional, tidak hanya melalui jalur Timnas, sebatas klub pun juga bisa berkontribusi.

“Meski demikian, RD tidak perlu rendah hati. Pasalnya, saya rasa tidak ada masyarakat yang menilainya gagal, justru sebaliknya,” paparnya.

“Sikap yang diperlihatkan RD menunjukkan jika dirinya merupakan sosok ksatria. RD mampu meletakkan jabatannya sebagai pertangungjawaban setelah dirinya merasa gagal mewujudkan medali emas di SEA Games 2011/2012,” pungkasnya.

Sumber: http://anggacyber.wordpress.com/2011/12/15/mundur-dari-timnas-sumaryoto-sebut-rd-ksatria/